Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) telah menghasilkan salah satunya Sumber Genetik Lokal (SGL) adalah cabai rawit di Kalimantan Selatan sebagai varietas lokal. Cabai rawit lokal berasal dari Desa Hiyung Kecamatan Tapin Tengah Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan. Varietas lokal ini diberi nama Cabai Rawit Hiyung dan telah di daftarkan pada Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia Nomor 09/PLV/2012 tanggal 12 April 2012.
Pada awalny cabai rawit Hiyung berasal dari Desa Linuh dalam skala rumah tangga, Selanjutnya mulai ditanam di Desa Mandurian Kecamatan Tapin Tengah dan pada saat yang sama ditanam cukup luas di Desa Hiyung oleh petani setempat bernama M. Khalilurrahman atau dikenal dengan Pak Barjo, yang berhasil mengembangkan cabai rawit Hiyung dan dapat mengajak masyarakat setempat untuk ikut menanam.
Penanaman cabai rawit Hiyung agak unik dibandingkan penanaman cabai rawit pada umumnya. Keunikannya terletak pada mulsa yang digunakan dan cara menanamnya. Mulsa yang digunakan berasal dari rumput rawa yang ada di sekitar areal penanaman. Semua areal pertanaman menggunakan mulsa rumput. Fungsi mulsa rumput ini adalah untuk menekan pertumbuhan gulma, mengurangi evaporasi tanah dan melindungi tanaman dari terik matahari yang menyengat. Penanaman cabai rawit Hiyung biasanya dilakukan oleh ibu-ibu petani dan dilakukan dengan berjalan duduk jongkok mundur kebelakang. Bibit tanaman yang sudah ditanam dilindungi oleh mulsa rumput.
Keunggulannya cabai rawit Hiyung antara lain memiliki tingkat kepedasan yang tinggi dengan kadar capsaicin mencapai 94.500 ppm dan mempunyai daya simpan yang cukup lama (10-16 hari pada suhu ruangan). Ciri – ciri cabai rawit hiyung adalah daun meruncing, kedudukan tangkai bunga tegak, bunga berbentuk terompet, sudut antara tangkai dan bunga 117,29ยบ, ketebalan daging buah 0,65 – 0,66mm, bentuk buah kerucut, dan warna buah muda hijau, menjelang masak hijau keunguan, buah masak merah cerah. (Nap)
Info lebih lanjut: BPTP Kalimantan Selatan
Sumber : https://www.litbang.pertanian.go.id/info-teknologi/3152/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar