“SIPAYU” Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Meningkatkan Ekonomi Desa Melalui Aplikasi Pemasaran Cabai Hiyung Pada Kecamatan Tapin Tengah Kabupaten Tapin

Sejarah Singkat Desa Hiyung dan Cabai Hiyung

Desa Hiyung merupakan termasuk dari wilayah Kecamatan Tapin Tengah Kabupaten Tapin. Desa Hiyung berasal dari kata yang diambil dari bahasa banjar yaitu Hiyung yang artinya tempat Taliyung sementara. Maksud dari tempat taliyung adalah dahulu diwaktu kejadian zaman jepang, zaman belanda, dan zaman PKI merupakan kejadian yang luar biasa yaitu pada waktu zaman tersebut terjadi peperangan baik itu bersifat gerombolan, pembunuhan dan penculikan di desa Hiyung selalu terlepas dari ancaman dan kegiatan tersebut oleh penjajah pada zaman itu.

Desa Hiyung adalah salah satu desa dari 17 desa yang terdapat di Kecamatan Tapin Tengah Kabupaten Tapin, mempunyai luas wilayah 22,04 Km2. Data penduduk Hiyung tahun 2018 keseluruhan adalah sekitar 1505 jiwa, dengan jumlah KK 422, laki-laki 808 dan perempuan 697 orang.

Asal usul cabai rawit Hiyung dari desa linuh kecamatan bungur kabupaten tapin yang dibawa oleh Bapak Subarjo ke desa Hiyung sekitar tahun 1993 kemudian dikembangkan pada tahun 1995 sampai sekarang, yang dikenal dengan nama “Cabai Rawit Hiyung”. Bapak Subarjo awalnya mengembangkan tanaman padi di desanya di Hiyung, kecamatan Tapin Tengah. Tapi karena daerahnya merupakan daerah pasang surut dengan kadar air yang asam, produksi padi tidaklah menggembirakan. Hasil produksinya menurun dari tahun ke tahun. Ketika itu bapak Subarjo berkunjung ke tempat keluarganya di desa linuh kecamatan Bungur Kabupaten Tapin, dan melihat tanaman cabai rawit yang tumbuh subur. Lalu muncul ide untuk menanam cabai rawit di desa Hiyung. Kemudian bapak Subarjo menanam bibit sendiri dengan membawa bibit dari desa linuh sebanyak 200 bibit dan berhasil menanam 200 pohon cabai dibelakang rumah. Karena lahannya merupakan lahan pasang surut, cabai rawit ini ditanam di bedengan atau surjan, agar pohonnya tidak terendam air kalau musim penghujan ternyata dari mencoba secara otodidak ini, hasilnya memuaskan, lalu meneruskan menanam cabai rawit.

Seiring waktu, banyak warga desa yang tertarik dan mencoba menanam cabai seperti yang dilakukan pak Subarjo dan memberikan pengetahuannya tentang cara menanam cabai dan hasilnya cabai yang ditanam rasanya lebih pedas, tahan lama dan lebih tahan dari serangan hama penyakit dibandingkan cabai yang ada di desa lainnya. Dengan cepatnya kabar itu pun menyebar dari mulut ke mulut warga di desa Hiyung dan mulai ada beberapa warga lainnya yang menanam cabai rawit ini sekitar tahun 1999 lalu. Dan uniknya cabai ini kalau ditanam di lahan yang ada di luar desa rasanya tidak sepedas yang ditanam di Desa Hiyung, termasuk di Desa Linuh, tempat pertama kalinya cabai ini dibawa.

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer

Label

Kecamatan Tapin Tengah

Kecamatan Tapin Tengah

Label Cloud


Liputan Cabai Hiyung

Produk Abon Cabai Hiyung

Cabai Hiyung

Pencegahan Covid-19

Pencegahan Covid-19